Satukatanews.com. – BARRU – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru menggelar Rapat Koordinasi Optimasi Lahan Non Rawa Tahun Anggaran 2025, dipimpin lansung Kadis Pertanian Barru, Ir. Ahmad, M.M., bertempat di Aula Dinas Pertanian Barru. ” Selasa 14/10/2025 “.
Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Pertanian Barru, Kasat Reskrim Polres Barru bersama jajaran, Mewakili Kejaksaan, para pejabat struktural dan fungsional, penyuluh pertanian, perwakilan kelompok tani, serta sejumlah stakeholder terkait bidang pertanian.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru, Ir. Ahmad, M.M., menyampaikan bahwa program optimasi lahan non rawa merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian melalui pemanfaatan lahan kering secara maksimal dan berkelanjutan.
Program utama Opla bertujuan meningkat IP melalui luas tambah tanam. Sehingga semua penerima Opla tahun 2025 wajib melakukan pertanaman MT III tahun 2026 yang di dukung dengan adanya Brigade Pangan (BP) sebagai identitas pertanian moderen.
Selain itu diharapkan krlompok tani penerima program Opla wajib melakukan konstruksi fisik agar upaya percepatan tanam tidak terkendala dengan adanya dukungan infrastruktur yang baik. Sehingga tata kelola air untuk pertanaman dapat di laksanakan.
“Program ini menjadi langkah strategis untuk mendukung ketersediaan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat tani, kita harapkan produksi pertanian di Barru terus meningkat,” ujar Ahmad.
Rapat koordinasi ini membahas berbagai aspek teknis pelaksanaan program, termasuk mekanisme penyaluran bantuan, strategi pengelolaan lahan, jadwal tanam, dan sinergi antarinstansi. Selain itu, dilakukan juga pemetaan wilayah sasaran kegiatan optimasi lahan tahun 2025 yang tersebar di sejumlah kecamatan potensial.
Pemerintah Kabupaten Barru melalui Dinas Pertanian berkomitmen mendukung peningkatan produktivitas pangan lokal dengan mendorong inovasi dan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam. Program ini juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan daerah serta mendukung target swasembada nasional.