Satukatanews.com. – BARRU, 4 Juni 2025 – Pemerintah Kabupaten Barru terus memperkuat langkah strategis dalam menanggulangi masalah stunting di daerah. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan Andi Bintang, M.Si.
Rapat yang berlangsung di kediaman H. Sfri, Batu Pute Kecamatan Soppeng Riaja.
Dalam arahannya, Wakil Bupati menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Barru, yang saat ini mengalami peningkatan signifikan. ” Terjadi turbulensi stunting di Barru. Dari 14,1% pada 2024 melonjak menjadi 24% di 2025. Ini lompatan besar dan harus segera ditangani “, ujar Wabup.
Dipilihnya Desa Batupute sebagai lokasi rakor karena desa ini masuk kategori rawan stunting, dengan 55 anak berisiko, 12 ibu hamil, dan 17 kepala keluarga dengan balita. Selain itu, terdapat 13 KK miskin, termasuk 4 KK desil 2 dan 1 KK desil 5.
Wakil Bupati Dr. Ir. Abustan Andi Bintang, M.Si., menyampaikan bahwa penanganan stunting harus dilakukan secara holistik dan terintegrasi. Ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif semua elemen, mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dunia pendidikan, hingga keluarga dan masyarakat.
“Stunting bukan hanya soal kurangnya asupan gizi, tetapi juga soal perilaku hidup bersih dan sehat, pola asuh, serta akses terhadap layanan dasar. Kita harus bekerja bersama, tidak bisa sendiri-sendiri,” ujar Dr. Abustan.
Wakil Bupati Barru bahkan berdialog langsung dengan peserta rapat, termasuk ibu-ibu dengan anak berisiko stunting. Ia menyoroti pola makan anak-anak yang cenderung menyukai camilan dan mie instan, serta kurangnya asupan gizi seimbang.
” Kita tidak bisa lagi pakai pendekatan kelompok, semua individu yang berisiko harus diaudit baik pola asuh, ekonomi keluarga, maupun lingkungan tempat tinggal “, tegasnya.
Wakil Bupati Barru mengungkapkan bahwa Desa Batupute memiliki anggaran sekitar Rp100 juta yang bisa dimanfaatkan untuk penanganan stunting, termasuk pengadaan susu dan makanan bergizi.
” Kalau dana ini digunakan dengan tepat, saya yakin persoalan stunting di Batupute bisa selesai “, imbuhnya.
Ia juga mengajak 30 pengusaha kayu di wilayah tersebut untuk berkontribusi melalui CSR, khususnya dalam membuka lapangan kerja yang bisa mengurangi kemiskinan.
” Kita akan tangani anak-anak stunting selama 56 hari dengan pemberian makanan bergizi. Semua pihak harus terlibat mulai dari Wakil Bupati, Dinas Kesehatan, Dinas PMD, hingga pihak swasta “, Pungkasnya.
Wakil Bupati juga menyoroti masalah sanitasi. Berdasarkan data, terdapat 6 warga yang belum memiliki WC dan meminta agar hal ini dicatat untuk ditindaklanjuti oleh BAZNAS dan pihak terkait.
Wakil Bupati Barru mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bergerak bersama dalam membina keluarga dan lingkungan sekitar, agar penanganan stunting bisa maksimal.
Turut Hadir Pj Sekda Barru, Kepala DPMDPPKBP3A, Kepala Dinas Kesehatan, Ketua TP PKK Barru, perwakilan OPD, PT Bank Sulselbar, PT Layar Perkasa Nusantara, para Camat, kepala Puskesmas, TP PKK Kecamatan, Danramil, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas Soppeng Riaja.
Rapat ini diakhiri dengan komitmen bersama antar peserta rapat untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam percepatan penanganan stunting.