Satukatanews.com. – BARRU – Anggota Komisi pengawasan pupuk dan pestisida ( KP3) Kabupaten Barru . Ketua Pj. Sekda Kabupaten Barru anggota Kajari Barru, Kapolres Barru, Koperindag, Dlh, Dinkes, Bagian Ekonomi, KTNA, Popt, Penyulu, Melakukan pengawasan dan pengendalian pupuk bersubsidi pada 7 Kecamatan yg tersebar pada 17 pengecer dan 2 Distributor. ” Selasa 29 Juni 2025 “.
Pengendalian pupuk subsidi untuk mendukung percepatan LTT pada MT 3 sebagai gerakan perwujudan Swasembada pangan, selain hal tersebut tujuan monev adalah mendorong percepatan penebusan oleh kelompok tani. Sebagai gambaran realisasi pupuk subsidi sebesar 4.708.ton dari target 15.294 ton atau ( 30.38%). Hal ini pemerintah melalui PT pupuk Indonesia memberi target penebusan harus di atas 60-70 % pada posisi bulan Agustus dan september.
Kadis Pertanian Ir. Ahmad, MM., berharap agar petani dapat melakukan penebusan bertahap secara bersama .dan para pengecer serta distributor mendorong secara proaktif memotivasi petani serta penyuluh mengawal dan.mendampingi petani. Semoga bahagia petani di saat penen MT 3 dimulai.
Kegiatan ini bertujuan memastikan penyaluran pupuk subsidi tepat sasaran serta mencegah adanya penyalahgunaan distribusi yang dapat merugikan petani. Dalam kunjungan tersebut, tim KP3 meninjau langsung kios pengecer resmi dan berdialog dengan petani, kelompok tani serta aparat desa setempat.
“Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan petani benar-benar terpenuhi dan distribusinya sesuai regulasi, Pupuk subsidi harus tepat sasaran sesuai peruntukannya yaitu padi, jagung, kedelai dan ubi kayu, cabe , bawang merah. Bawang putih, kakao, kelapa dan kopi.” ujar Ir. Ahmad “.
Selain pengawasan pupuk subsidi, agenda tersebut juga dirangkaikan dengan pembentukan Brigade Pangan Kecamatan Balusu, yang merupakan upaya strategis dalam memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut. Brigade ini melibatkan unsur pemerintah, kelompok tani, penyuluh pertanian, dan tokoh masyarakat.
Kemompok tani dan pengecer pupuk subsidi menyambut baik terbentuknya Brigade Pangan. Ia berharap forum ini menjadi wadah sinergi yang mendorong produktivitas sektor pertanian dan mampu merespons cepat permasalahan pangan di tingkat kecamatan.
Dengan pengawasan yang ketat dan kolaborasi yang kuat, diharapkan distribusi pupuk subsidi semakin transparan dan kebutuhan pangan masyarakat dapat terjaga secara berkelanjutan.